Kemajuan Ekonomi Babel di Masa Kepemimpinan Erzaldi Rosman

Nasional453 Dilihat

PANGKALPINANG – Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat kemajuan signifikan selama masa kepemimpinan Erzaldi Rosman Djohan sebagai Gubernur Babel periode 2017-2022. Menurut Pengamat Ekonomi Babel, Dr. Marshal Imar Pratama, sejumlah kebijakan strategis yang dijalankan Erzaldi turut mendorong perbaikan di berbagai sektor, termasuk ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Dalam keterangannya kepada media, Minggu (29/9/2024), Marshal menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil nyata dari kepemimpinan Erzaldi yang visioner. “Prestasi yang dicapai selama masa kepemimpinan Erzaldi harus diakui secara objektif dan ilmiah. Ini adalah bukti nyata kontribusi beliau terhadap kemajuan Babel,” ujar Doktor Ekonomi dari Universitas Borobudur tersebut.

Marshal mengungkapkan 10 indikator kunci yang menjadi bukti keberhasilan Erzaldi dalam membangun Babel:

1. Pertumbuhan Ekonomi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Babel tumbuh sebesar 4,40 persen pada 2021-2022, menurut data BPS. Pertumbuhan ini mencerminkan peningkatan signifikan di berbagai sektor perekonomian.

2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) IPM Babel terus mengalami peningkatan dari 2010 hingga 2020, meskipun sempat terdampak pandemi. Indikator ini mencakup perbaikan di sektor pendidikan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat.

3. Kesetaraan Pendapatan Pada 2017, Gini Ratio Babel tercatat sebesar 0,288, terendah di Indonesia. Angka ini menunjukkan tingkat kesetaraan pendapatan yang baik, sebagaimana dilaporkan oleh BPS.

4. Penurunan Pengangguran Meskipun pandemi Covid-19 baru melanda, tingkat pengangguran di Babel turun 0,22 persen pada 2021. Hal ini menunjukkan keberhasilan program pemulihan ekonomi yang dijalankan Erzaldi.

5. Peningkatan Infrastruktur Infrastruktur transportasi, energi, dan telekomunikasi di Babel terus membaik selama masa jabatan Erzaldi. BPS mencatat peningkatan kualitas infrastruktur yang signifikan dari tahun ke tahun.

6. Investasi Asing Langsung (FDI) Investasi asing langsung (FDI) di Babel melonjak 188 persen, dari Rp4,33 triliun pada 2021 menjadi Rp8,17 triliun pada 2022, berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Babel.

7. Kemudahan Berbisnis Meski pandemi masih berlangsung, jumlah unit usaha industri kecil dan menengah (IKM) di Babel terus meningkat. Pada 2021, terdapat kenaikan sebesar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Babel.

8. Pengendalian Inflasi Pada November 2018, inflasi Babel tercatat sebesar 3,07 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional. Inflasi kumulatif sebesar 1,65 persen mencerminkan pengelolaan harga yang baik di daerah tersebut, menurut Bank Indonesia.

9. Peningkatan Kesejahteraan Sosial Data BPS 2018 menunjukkan peningkatan kesejahteraan sosial di Babel, mencakup sektor kesehatan, pendidikan, perumahan, dan fasilitas keluarga berencana, yang secara keseluruhan menunjukkan perbaikan kualitas hidup masyarakat.

10. Keberlanjutan Lingkungan Berdasarkan laporan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah 2018, Babel berhasil meminimalisir risiko bencana lingkungan. Kebijakan di tujuh kabupaten/kota menunjukkan hasil yang positif dalam pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana.

Marshal menekankan bahwa seluruh pencapaian tersebut merupakan hasil nyata dari kepemimpinan Erzaldi yang berfokus pada pengembangan daerah secara menyeluruh. “Prestasi ini membuktikan bahwa Erzaldi berhasil membangun fondasi yang kuat bagi masa depan Babel,” tutupnya.

 

(T-APPI)