Timika Indoviral.co.id –
Yohanis Yance Boyau yang terpilih melalui Musyawarah Adat ( Musdat ) untuk menahkodai Lembaga Musyawarah Hukum Adat ( LMHA ) Suku Kamoro Kabupaten Mimika Provinsi Papua Selatan itu menyampaikan komitmenya untuk membangun lembaga adat yang mandiri dan bermartabat pada periodesasi kepemimpinanya dalam lima tahun ke depan,hal tersebut Boyau sampaikan usai Musdat kepada Wartawan 04/12/2026 di Timika
“ Sementara ini kan ada tigalisme. Setelah terjadi sidang adat, terjadi lembaga hukum adat. Jadi lembaga itu cermin atau koridor suku tersebut,Saya akan bikin lembaga ini ke depan 5 tahun kemudian akan bermartabat dan mandiri,” Ungkap Boyau penuh yakin
Dikatakanya,sebagai putra asli Suku Kamoro Timika yang telah dipercayai memimpin LMHA maka,pihaknya tetap berjuang dan menjaga dan memperjuangkan hak masyarakat adat Kamoro sebagai simbol dan identitas di Orang Asli Papua yang mendiami bumi Amungsa Timika
“ Ke depan adat yang sudah tenggelam, saya munculkan kembali bahwa adat orang Kamoro seperti ini,dengan pameran, patung, ukiran yang ada, ke depan nanti mungkin teriakan masyarakat seperti apa, keluhan masyarakat seperti apa, itu yang saya akan tatah 5 tahun ke depan sesuai dengan visi-misi saya,” Ujarnya
Boyau juga menyampaikan, jika setelah roda organisasi adat tersebut dapat berjalan maksimal maka akan ada pula konsep dan penerapan ide dan gagasan bermuatan kearifan lokal dan instrumen adat dan budaya
“ Kamoro Kakuru itu salah satu perhatian khusus dari lembaga adat dan akan diadakan museum, museum adat sehingga para pengunjung bisa datang melihat bahwa budaya kami seperti ini , dan itulah budaya yang asli,” Paparnya
Dengan demikian diharapkan generasi muda Kamoro dan segenap warga Kab.Mimika agar melihat Museum Kamoro sebagai sarana edukasi dan wadah untuk mengetahui lebih jau dan lebih dalam tentang Suku Kamoro Timika
Ia juga prihatin atas warga Sukunya yang mendiami wilayah pesisir yang dalam kurun waktu tertentu tidak terjamah akses dan perhatian pihak pemerintah secara maksimalmsehingga dirinya akan turun dan bersilaturahmi langsung ke kampung-kampung untuk menyerap aspirasi dan keluhan masyarakat adat itu
” Bapak Ibu, kami sudah 10 tahun ini tidak ada yang memimpin kami. Kelaparan melanda daerah kam, anak-anak tak berpendidikan, kesehatannya tidak diperhatikan, terjadi gizi buruk di pesisir pantai selatan ini,” Tandasnya ( Iv42 )






