Simalungun,Sumut – Indoviral.id
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapoldasu) diminta periksa oknum Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Perdagangan, terkait anggaran untuk pembayaran tagihan listrik RSUD perdagangan, Simalungun tahun 2023 yang terkesan seperti Mark Up.
Apalagi setelah di lakukan penelusuran oleh sumber media ini, pembayaran tagihan listrik RSUD perdagangan periode Januari sampai Desember 2023 kepada pihak PLN hanya sebesar Rp. 689.819.850.
Hal itu di ungkapkan oleh sumber yang enggan namanya di publikasikan kepada koran pemberitaan korupsi id.melalui pesan WhatsApp, pada Jum’at (14/06/2024).
Menurutnya, pembayaran tagihan listrik 2023 di RSUD perdagangan sebesar 1.4 milyar lebih itu sangat layak untuk ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum. Karena di temukan adanya indikasi dugaan korupsi pada pelaksanaannya.
Selain itu, sumber juga menjelaskan bahwa dirinya telah mengkonfirmasi Dirut RSUD perdagangan dr. Lidya Saragih dan Sartani Sipayung PPTK RSUD perdagangan, namun tidak mendapat tanggapan.
Masih menurut sumber, dirinya berharap agar aparat penegak hukum khususnya Poldasu segera melakukan pemeriksaan terhadap oknum Dirut dan PPTK RSUD perdagangan, terkait pembayaran tagihan listrik RSUD perdagangan tahun anggaran 2023 yang beraroma korupsi.
Sesuai Sirup LKPP kabupaten simalungun tahun 2023, bahwa salah satu kegiatan Swakelola RSUD perdagangan tahun 2023 adalah ” Penyediaan jasa penunjang pemerintahan daerah belanja tagihan listrik Rp. 1.420.799.504.
Sementara saat di Konfirmasi via layanan WhatsApp oleh media ini, Dirut RSUD perdagangan dr. Lidya Saragih mengatakan bahwa tagihan listrik sudah di bayarkan sesuai invoice yang diterima.
” Sudah kami bayarkan sesuai invoice yang diterima, pak. Silahkan datang langsung ke humas untuk konfirmasi, pak. Dan juga pak, ini berita sudah di balas rilisnya oleh Kominfo pemkab,” balas dr. Lidya Saragih, Rabu (19/06/2024)
saat dihubungi humas rumah sakit umum S.sipayung untuk di konfirmasi melalui via layanan whatsApp,no 085270054xxx berkali-kali tidak diangkat.
( kaperwil.Rijal )
