Tema Lagu Rivers Of Babylon (2)

Terkini305 Dilihat

 

DUMAI, INDOVIRAL.ID— Tak usah takut hatiku di lembah maut gelap
Kudengar saja tongkat Nya, penghiburan tetap.

Contoh lain, dan contoh kasus tema ini, syair yang digubah berdasar Mazmur 137 oleh penyair romantis Inggris Lord Byron: Ini kutipan bagian kedua dari tiga bagian yang dibuat pada 1815.

While sadly we gazed on the river
Which rolled on freedom below
They demanded the song; but, oh never
That triumph the stranger shall know !!
May this right hand withered for Ever,
Ere it string our high harp for the foe !!

Penggubah Mazmur-mazmur dalam Alkitab, ada yang disebutkan seperti Musa, Daud, Salomo. Kemudian penggubah lainnya adalah imam atau orang Lewi seperti Asaf, Heman, Etan. Selanjutnya ada bani Korah. Dan ada banyak yang tidak disebut dan tidak diketahui, seperti contoh Mazmur 137 atau (136 penomoran Septuaginta), yang menjadi pokok di blog ROB (Rivers Of Babylon).

Sebuah Mazmur yang diperkirakan ditulis oleh penyanyi dan pemain kecapi yang mengalami penderitaan di Babel dan ditulis setelah kembali ke tanah air Yerusalem. Yakni Mazmur 137 dalam Akitab (termasuk Alkitab Yahudi), terdiri dari 9 ayat.

Bagian atau pasal ini, kata-kata pembukaannya “Di tepi sungai-sungai Babel”, dan kata-kata itu sekaligus menjadi judul pasal ini : “By The Rivers of Babylon” (Bahasa Inggris).
“Rivers of Babylon” – (judul lirik lagu).

Menceritakan kehidupan Bangsa Yehuda ketika dibuang ke negeri Babel (lokasi sekarang Irak), setelah penghancuran Yerusalem sekitar tahun 586 Sebelum Masehi oleh kerajaan Babel pada masa raja Nebukadnezar.

Isinya sangat memelas dan membuat rasa kasihan, dan merupakan Mazmur ratapan. (Lengkapnya dikutip dari Alkitab versi Bahasa Indonesia terjemahan baru) :

“Di tepi sungai-sungai Babel”

1. Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis,
[apabila kita mengingat Sion].
2. Pada pohon-pohon gandarusa di tempat itu
[kita menggantungkan kecapi kita].
3. Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita
[meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian],
dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita :
[“Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!”].
4. Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN
[di negeri asing?]
5. Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem,
[biarlah menjadi kering tangan kananku!]
6. Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku,
[jika aku tidak mengingat engkau],
jika aku tidak jadikan Yerusalem
[puncak sukacitaku!]
7. Ingatlah, ya TUHAN, kepada bani Edom,
[yang pada hari pemusnahan Yerusalem mengatakan :
“Runtuhkan, runtuhkan sampai ke dasarnya!”]
8. Hai puteri Babel, yang suka melakukan kekerasan,
[berbahagialah orang yang membalas kepadamu
perbuatan-perbuatan yang kau lakukan kepada kami !!]
9. Berbahagialah orang yang menangkap dan memecahkan
[anak-anakmu pada bukit batu !!]

Diposting 24 Maret 2013 oleh Hengki Mandang.

BERSAMBUNG …!!

(Hengki Mandang/ES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *