Keterangan Foto: salah satu penjual buah milik YS didepan SMAN 2 Kota Pasuruan.
Pasuruan, indoviral.id
Maraknya penjual buah di jalan Panglima Sudirman, khususnya didepan SMAN Negeri 2 Kota Pasuruan membuat pemandangan yang seharusnya bersih dan indah kini menjadi kumuh dengan maraknya penjual buah. Bahkan satu orang sampai memiliki 3 sampai 4 titik untuk berjualan buah dipinggir jalan, seperti yang dimiliki oleh YS salah satu penjual buah.
Rupa-rupanya Satpol-PP yang pemegang perda Kota Pasuruan tutup mata dengan banyaknya pedagang buah. Ada apa ini?
Menurut salah satu pemilik toko yang tidak mau di sebut namanya, “pedagang buah ini sangat mengganggu para pengguna jalan lebih-lebih ke kami. Disamping mengganggu pengguna jalan juga membuat pemandangan menjadi kumuh.”
Saat menghubungi melalui pesan whapsap Kasatpol PP Kota Pasuruan mengatakan bahwa hampir setiap hari dilakukan penertiban. “Hampir setiap hari kita lakukan penertiban mas, bahkan 3 hari yang lalu ada yang kita angkut dan kita bawa ke kantor untuk diberikan sanksi”, ujar Fadoli. Namun kenyataan yang ada setiap hari kita bisa melihat selalu ada penjual buah dipinggir jalan, sangat berbalik dengan apa yang dikatakan oleh Kasatpol PP Kota Pasuruan.
Menurut salah satu pegiat media yang juga merupakan tokoh ulama R. Endro Wicaksono, saat di wawancara oleh awak media INDOVIRAL membenarkan kalau hal ini seakan akan di biarkan oleh Satpol-PP. Padahal sebelum Kasatpol yang sekarang hal ini bisa di atasi dan tidak ada penjual buah. Karena petugas Satpol-PP selalu menjaganya setiap hari. Kalau sekarang gak ada yang jaga bahkan kayaknya di biarkan kumuh dan marak seperti ini.
“Dengan maraknya pedagang buah ini para pengguna jalan jelas terganggu, sedangkan pemerintah setempat sudah menyediakan tempat untuk berjualan”, ujar Endro. Endro yang biasa disebut juga Gus Tiban menambahkan “Satpol PP bagaimana??? Masak pura-pura tidak tahu??? Sedangkan yang berjualan itu jelas manusia biasa dan bukan makhluk halus”. (Tony)