Duri – indoviral.id
Sewaktu awak media memasuki areal PT. ISA ( Intan Sejati Andalan) Jalan Lintas Duri Dumai – Duri XIII. Pada hari Senin ( 15/5/2023) siang hari.
Ada oknum security Danru Security PT. ISA DURI XIII Mengatakan, Pihak management perusahaan lagi sibuk dan tak bisa diganggu. Saat mau dikonfirmasi terkait tentang masalah limbah cair Ph 4 dan emisi gas CO2 yang mengaggu pernafasan dari cerobong asap PT. ISA tersebut. Malah kabur.
Awak media juga ingin bertemu pihak humasnya, dikatakannya humas lagi keluar. Masakan Humas tidak bisa dijumpai? Apakah Humas PT.ISA dibekingi oknum Tentara?
Seharusnya humas yang bertanggung jawab bila ada atau tidaknya masalah dilapangan. Disini dapat dilihat perilaku pihak managemen alergi terhadap wartawan. Karena tidakmau menemui wartawan saat mdikonfirmasi berita terkait Air limbah PT.ISA dan Asap pabrik perusahaan tersebut.
Pembagian sembako kepada masyarakat tersebut hanyalah tipumuslihat perusahaan, sebagai ganti uang tutup mulut kepada masyarakat setempat. Supaya tidak membicarakan lagi tentang air limbah beracun tersebut dan asap pabrik perusahaan yang masuk kerumah warga.
Saat awak media mengkonfirmasi Warga bermana slamet yang berada disekitar lokasi pabrik mengatakan, warga mau mengadu kemana lagi. Bila kondisinya begini, serba salah kami pak wartawan. Kami hanya pasrah saja.
Butet seseorang emak- emak saat diminta komentarnya tentang perusahan PT.ISA menyampaikan, pak wartawan tolong disampaikan pada Pihak DLH kabupaten Bengkalis dan Bupati Bengkalis, agar segera ditutup permanen PT.ISA tersebut. Anak- anak kami terganggu karena asap pabrik tersebut. Sesak nafas anak – anak kami menghirup asap pabrik tersebut. Udara disekitar kami ini bisa tercemar.
Tolong ya. Pak wartawan. Sampaikan Kepada Bupati Bengkalis Kasmarni, supaya perusahaan tersebut ditutup secara permanen.
Perusahaan PT.ISA Duri XIII nampaknya hanya mencari keuntungan dari hasil pengelolaan kelapa sawit, tanpa memperhatikan dampak lingkungan sekitarnya. PT.ISA sangat Alergi terhadap wartawan.
Reporter : simon parlaungan
