Program Indonesia Pintar (PIP) Melibatkan Sekolah ikut Berpolitik

Uncategorized769 Dilihat

Medan, indoviral.id

Beberapa Orangtua Murid diarahkan oleh salah satu Guru ke alamat Jln.Jalak 4 untuk pengurusan Program Indonesia Pintar (PIP), karena menurut pihak kepala sekolah ada seorang ibu ibu berinisial Y S yang datang ke sekolah berniat untuk membantu pengajuan PIP bagi orangtua yang belum terdaftar atas arahan pak sofyan Tan.

Lalu salah satu orangtua murid berkomentar di grub whatshapp Sekolah mengenai arahan pihak sekolah, karena pertemuan tersebut adanya ranah ke politik. Dan semua wali murid sangat kecewa atas hal itu, Pihak kepala sekolah ” meminta maaf atas kejadian itu karena tidak menyangka arahnya seperti itu, harapan awal kami hanya agar siswa mendapatkan bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dan karena ada beberapa yang keberatan,maka kami akan coba komunikasikan untuk menarik berkasnya kembali”,pungkasnya.

Ternyata salah satu tim sukses calon legislatif bernama Nico, SH mengancam salah satu orangtua murid yang telah mendapat Bantuan Program indonesia Pintar (PIP) akan diputus jika tidak mau memilih seperti Arahan tim sukses dari salah satu calon legislatif bernama Nico, SH.

Orangtua murid sempat berdebat dengan 3 orang tim sukses calon legislagif berinisial sinaga mengaku ketua PDI berikut istrinya dan YS, karena mereka mengkaitkan pendidikan dengan caleg, padahal orangtua murid tersebut adalah seorang wartawan
Dalam kejadian itu ketiga tim sukses calon legislatif yang berinisial sinaga berikut istrinya dan YS memaki dan mengancam orangtua murid dengan sebutan ” wartawan danga- danga, saya tidak takut dengan siapapun, kau ambil berkasmu ini, biar ku putuskan PIP anakmu itu, bawa dekinganmu kesini gak takut aku” ungkap sinaga. Kami dari masyarakat meminta bawaslu menindak tegas salah satu tim sukses daripada relawan berinisial sinaga berikut istri dan YS.

Padahal dalam pasal 280 ayat(1) huruf h UU pemilu menyatakan, pelaksanaan, peserta dan tim kampanye pemilu dilarang, menggunakan Fasilitas pemerintah,tempat ibadah dan tempat pendidikan.

Orangtua murid tersebut tidak senang karena yang mengajukan PIP anaknya adalah pihak kepala sekolah bukan dari tim sukses relawan Nico, SH dari PDIP.

Ini berupa kampanye terselubung, dimana mengumpulkan orang dari sekolah dengan memanfaatkan program pemerintah.

(dm/rm)