Niat Bercanda, Ferdinandus Malah Tewas Oleh Senjata Oknum Anggota Polres Sumba Barat

Nasional, Terkini292 Dilihat

NTT, indoviral.id

Ferdinandus Lango Bili (27), warga Kampung Baku, Kelurahan Wolabaku, Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas tertembak pistol milik salah satu anggota Polres Sumba Barat, Brigadir Satu (Briptu) ER (26) Sabtu (7/1/2023).

Ada pun kronologi sebagaimana diperoleh, kejadian bermula pada hari Jumat (6/1) sekitar pukul 22.00 Wita dimana pelaku ER bersama rekan anggota polisi, Briptu Brian YK (26) mendatangi rumah Januar Maulogo Ratu Jaga alias Feki yang beralamat di Jalan Ahmad Yani, belakang gereja GKS Letemalauna, Kelurahan Wailiang, Kecamatan Kota Waikabubak, Sumba Barat untuk menghadiri acara ulang tahun.

Saat itu Korban Ferdinandus Lango Bili bersama tiga temannya yang lain yakni, Wahyu Gamiliel El Tari Raja (26), Yeheskiel Wala (24) dan Steven Leonardo Saputra Ngili (16) sudah berada di rumah Feki dan tengah membakar bebek.

Setelah selesai membakar bebek, mereka menuju ke tempat acara. Di tempat itu Ferdinandus bertemu Briptu ER dan rekannya dan bersama-sama menikmati minuman keras.

Selang beberapa waktu dan diduga mabuk, Ferdinandus Lango Bili kemudian mengacungkan pisau ke arah Briptu ER sembari menantang untuk menembaknya menggunakan pistol.

Briptu ER kemudian menarik pistol yang diselipkan di pinggang kanan dan mengarahkan ke korban, dengan bermaksud menggertak sambil bercanda. Namun tak disangka pistol tersebut meletus ke arah perut korban.

Akibat letusan pistol korban mengalami luka sobek pada perut bagian bawah sebelah kanan. Korban jatuh tak sadarkan diri sebelum dilarikan ke rumah sakit Kristen Lende Moripa Waikabubak.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak rumah sakit namun nyawa Ferdinandus tak tertolong. Ia pun meninggal dunia.

Atas kejadian tersebut Kapolres melalui Wakapolres Sumba Barat Kompol Ibrahim telah meminta maaf kepada keluarga korban atas kelalaian anggotanya. Sedangkan Briptu ER kini telah ditahan dan barang bukti telah diamankan di Markas Polres Sumba Barat.

Kapolda NTT, Irjen. Pol. Drs. Johni Asadoma, MHum ketika dikonfirmasi Minggu (8/1/2023) membenarkan peristiwa tersebut dan mengaku sudah ditangani Polres Sumba Barat.

“Iya, benar kejadiannya dan sudah ditangani Polres Sumba Barat,” ujar Kapolda NTT. (Lejap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *