Kecelakaan Kerja di Ponton Tambang, Seorang Pekerja Tewas di Sungailiat

Nasional491 Dilihat

Sungailiat – Kecelakaan kerja kembali terjadi di sektor pertambangan timah di perairan Air Kantung, Sungailiat, Kabupaten Bangka. Seorang pekerja tambang, Andre Susila, dilaporkan tewas setelah mengalami insiden fatal di ponton isap produksi (PIP) yang dioperasikan oleh CV Pelangi Berkat, mitra dari PT Timah.

Insiden ini terjadi pada Sabtu (5/10/2024), saat Andre sedang melakukan aktivitas rutin di atas ponton jenis Tower. Menurut keterangan saksi mata, tubuh korban tersangkut pada mesin Gear Box ponton. Lilitan mesin tersebut membuat korban terluka parah dan tak bisa bergerak.

“Awalnya korban masih terlihat bernafas, tapi kondisinya sangat kritis. Rekan-rekan sesama pekerja segera berusaha menolong dan berhasil melepaskannya dari lilitan mesin,” ungkap salah seorang saksi yang enggan disebutkan namanya.

Setelah berhasil dievakuasi, Andre dilarikan ke rumah sakit di Kota Sungailiat untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun, setelah tiga hari dalam kondisi kritis, Andre dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (8/10/2024) dini hari.

Investigasi dan Keselamatan Kerja

Kecelakaan ini menyorot isu keselamatan kerja (K3) di sektor pertambangan, terutama di lingkungan kerja yang melibatkan peralatan berat seperti di ponton tambang. Beberapa pihak menduga bahwa kelalaian dalam penerapan prosedur keselamatan menjadi faktor utama dalam insiden yang menimpa Andre.

“Sistem keselamatan kerja di perusahaan tambang harus menjadi prioritas, terutama bagi mitra PT Timah seperti CV Pelangi Berkat. Insiden seperti ini tidak boleh dibiarkan terulang,” ujar salah satu warga yang mengikuti perkembangan kasus tersebut.

Menurut informasi dari warga setempat, ponton isap produksi yang terlibat dalam kecelakaan ini dimiliki oleh seorang pengusaha lokal bernama Alek. Masyarakat mendesak PT Timah sebagai perusahaan induk dan CV Pelangi Berkat untuk bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut, mengingat kejadian ini terjadi di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dikelola oleh mitra PT Timah.

Hingga berita ini ditulis, pihak CV Pelangi Berkat maupun PT Timah belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kecelakaan kerja ini. Awak media yang mencoba menghubungi kedua perusahaan tersebut masih belum mendapatkan tanggapan. Di sisi lain, masyarakat berharap adanya langkah konkret dari perusahaan untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan, termasuk peningkatan pengawasan terhadap penerapan standar keselamatan kerja.

Jenazah Andre Susila telah dibawa pulang ke kampung halamannya di Palembang. Keluarga korban sangat terpukul oleh kejadian ini, mengingat Andre merupakan salah satu tulang punggung keluarga. Keluarga berharap perusahaan bertanggung jawab atas insiden ini dan memberikan dukungan yang layak kepada mereka.

Insiden ini menjadi peringatan bagi industri tambang timah untuk memperketat pengawasan terhadap standar keselamatan kerja guna melindungi pekerja dari risiko kecelakaan fatal.