Erzaldi Tegaskan Akan Perjuangkan WPR dan IPR, Siap Temui Presiden Prabowo

Nasional365 Dilihat

PANGKALPINANG – Mantan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, kembali menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak-hak penambang rakyat melalui Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) dan Izin Pertambangan Rakyat (IPR). Meskipun ketergantungan masyarakat Babel terhadap tambang timah masih sangat tinggi, regulasi yang belum jelas membuat implementasi WPR terhambat.

Peta WPR di Bangka Belitung sebenarnya telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 46.K/MB.01/MEM.B/2023 yang mencakup 123 blok seluas 8.606 hektare. Wilayah ini tersebar di tiga kabupaten, yaitu Bangka Tengah (89 blok, 6.521 hektare), Bangka Selatan (17 blok, 1.105 hektare), dan Belitung Timur (17 blok, 980 hektare). Namun, sampai saat ini, juknis IPR yang menjadi landasan operasional WPR belum dikeluarkan oleh Kementerian ESDM, sehingga masyarakat belum dapat memanfaatkan lahan tersebut.

“Soal WPR dan IPR sudah lama kami perjuangkan, termasuk saat saya memimpin. Tetapi, kendala regulasi menjadi hambatan utama yang membuat proses ini sulit terealisasi,” kata Erzaldi, Kamis (17/10/2024).

Erzaldi menegaskan bahwa penyelesaian masalah WPR dan IPR penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sektor tambang. Namun, ia juga menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan Babel pada tambang di masa depan.

“Kita harus mempersiapkan ekonomi baru untuk masyarakat Babel agar tidak selalu bergantung pada tambang. Namun, di saat yang sama, kita juga ingin agar mereka yang bergantung pada tambang bisa menambang dengan aturan yang jelas dan tenang,” tegas Erzaldi.

Lebih lanjut, Erzaldi berjanji akan terus memperjuangkan WPR dan IPR jika kembali terpilih sebagai Gubernur Babel. Ia bahkan menyatakan siap untuk langsung menemui Presiden terpilih Prabowo Subianto guna membahas masalah ini secara mendetail.

“Insya Allah, persoalan WPR dan IPR ini akan segera terselesaikan. Jika diperlukan, saya akan menemui Presiden Prabowo untuk memaparkan langsung kondisi di Babel. Beliau sudah lama tahu persoalan ini,” ujar Erzaldi menutup pernyataannya.

(T-APPI)