Diduga PTPTN 4. Gunung Bayu ( GUB ) Pembuatan Parit Isolasi Limbah Buang Uang Miliaran Rupiah

Uncategorized569 Dilihat

 

INDOVIRAL. 🆔 ( SUMUT )

Masyarakat Sumatera Utara meminta Jampidsus Kejaksaan Agung RI segera mengusut proyek pembuatan parit isolasi limbah diduga berkedok Replanting tahun 2022/2023 mencapai miliaran rupiah mubazir.

 

Anehnya, sejak tahun lalu pengorekan saluran pipa limbah dibawa pohon sawit dilakukan namun tidak tepat sasaran. Karena bekas korekan itu kini sudah ditimbun atau ditutup kembali. Demikian dikatakan sumber yang tidak mau disebutkan namanya secara tertulis belum lama.

Proyek tersebut diduga rekayasa dilakukan karena akan terjadi peralihan Holding ke subholding yakni PalmCo dan SupportingCo. Tidak sesuai dengan kajian.

“Proyekdi PTPN 4 salah satunya di Kebun Gunung Bayu tahun 2023 mencapai miliaran rupiah diduga bermuatan kepentingan tertentu. Oleh karena itu kami minta Jampidsus segera mengusut,” kata sumber tegas.

Proyek ini disebutkan sumber pemborosan uang perusahaan. Kebijakan Direktur PTPN 4 dianggap bertentangan dengan peraturan perundangan undangan yang berlaku. Karena pelaksanaan pekerjaan yang diberikan pada vendor diluar RKAP.

“Proyek tersebut jelas melanggar peraturan yang berlaku. Setahu saya proyek itu diluar RKAP maka indikasi korupsi miliaran rupiah harus diusut. Bahkan manajer kebun harus ikut bertanggungjawab,” ujar sumber.

Proyek membuat saluran pipa limbah dan bunbhn di pokok Sawit, ujar sumber yang layak dipercaya mengatakan mubazir dan memboroskan uang perusahaan. Ini diduga sengaja diciptakan di pengunjung transisi Holding ke PalmCo dan SupportingCo.

 

Guna meluruskan informasi yang disampaikan sumber, mencoba melakukan konfirmasi kepada manajer PTPN4 Kebun Gunung Bayu, Haikal dikirim via WA. Namun belum mendapat balasan.

Sementara itu, Manajer yang lama JS saat dikonfirmasi mengirimkan balasan, “betulnya itu bang, udah konfirmasi sama manajer nya bang,”.

Sebelumnya sumber menuding oknum manajer diduga konspirasi dengan direksi atas proyek tersebut. Hingga berita ini dilansir Direktur Utama PTPN III Holding Mochammad Abdul Gani belum memberikan jawaban atas konfirmasi

“Kami menduga ada konspirasi dan indikasi korupsi berjamaah dipenghujung masa transisi hingga bobol miliaran rupiah,” ujar sumber.

( Rijal )