Indoviral.id, Simalungun
Bangunan jalan Rabat Beton di Dusun 1 Gang Durian, Nagori Dusun Pengkolan, kecamatan Bosar Maligas, kabupaten Simalungun Sumatera Utara, seperti siluman. Pasalnya selain terkesan tidak berkualitas, jalan rabat beton itu tidak menggunakan papan informasi saat di kerjakan.
Menurut warga sekitar yang enggan namanya di publikasikan media ini mengatakan, bangunan jalan rabat beton tersebut bersumber dari Dana Desa /DD nagori dusun pengkolan tahun 2024. Namun , pengerjaan bangunan jalan rabat beton seperti tidak berkualitas karena campuran material semen dan pasir tidak berbanding saat pengerjaan, sebutnya.
” Bangunan jalan rabat beton itu gak berkualitas dan gak akan tahan lama, karena campuran semen dengan pasirnya gak sesuai RAB,” ungkapnya pada, Selasa (29/10/2024).
” Tengok aja bagian tengah jalan itu seperti sengaja di timbun pasir setinggi 10 centi meter, mana dapat lagi ketebalan 15 centi meter kalau kayak gitu kerjanya” papar warga sembari menggunakan jari tangannya menunjuk bagian tengah jalan yang di timbun pasir oleh pekerja.
Lebar bangunan jalan rabat beton diperkirakan sekira 3 meter dan tebal 15 centi meter. Namun para pekerja seperti sengaja menggunakan material pasir untuk menimbun bagian tengah jalan untuk mengurangi ketebalan rabat beton.
Perangai tak elok yang di praktekkan oleh pekerja di bawah pengawasan langsung Kepala Desa atau Pangulu Nagori dusun pengkolan saat pelaksanaan bangunan rabat beton di lokasi tersebut, membuat warga geram dan kesal. Warga menuding, oknum pangulu inisial RS sengaja melakukan pengerjaan rabat beton tidak berkualitas, agar mendapat keuntungan dari kelebihan dan fee belanja material bangunan jalan rabat beton.
” Pangulu RS itu sengaja bikin bangunan gak berkualitas, biar dapat keuntungan banyak dari kelebihan material dan fee belanja barang,” kata warga.
Warga meminta agar Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Nagori (DPMPN) dan Inspektorat kabupaten Simalungun serius dalam melakukan pengawasan penggunaan dana desa. Menurut warga, pengerjaan bangunan bersumber dana desa di kabupaten Simalungun masih banyak yang tidak sesuai RAB, sehingga berkualitas rendah.
” Sangat di sayangkan, anggaran pusat yang di kucurkan untuk pembangunan di desa – desa untuk kesejahteraan rakyat di rasa belum tepat sasaran karena kurang pengawasan,” papar warga.
Sementara pangulu nagori dusun pengkolan Rohaman Sinaga belum dapat di konfirmasi. Saat di hubungi melalui sambungan selulernya miliknya, tidak menjawab.
(Rizal)