Ciptakan Kemandirian Bagi Warga Binaan, Lapas Narkotika Karang Intan Bangun dan Resmikan Kandang Ayam Intensif Petelur

Terkini1040 Dilihat

Karang Intan, INDOVIRAL,-

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Selatan, Mulyadi, meresmikan kandang intensif ayam petelur Leghorn ELBA di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Senin (10/3/2025).

Program ini menjadi bagian dari upaya penguatan pembinaan kemandirian bagi warga binaan, sejalan dengan visi menjadikan lapas sebagai tempat pembinaan yang produktif.

Dalam sambutannya, Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Karang Intan, Edi Mulyono, menegaskan bahwa program peternakan ini bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan yang dapat menjadi modal setelah bebas.

“Kami ingin warga binaan tidak hanya menjalani masa pidana, tetapi juga mendapatkan keterampilan nyata. Peternakan ayam petelur ini adalah salah satu wujud komitmen kami dalam pembinaan kemandirian,” ujarnya.

Mulyadi turut mengapresiasi berbagai program yang telah berjalan di Lapas Narkotika Karang Intan. Menurutnya, keberagaman kegiatan ini menunjukkan bahwa lapas tidak hanya berfungsi sebagai tempat pembinaan, tetapi juga menjadi pusat pelatihan keterampilan yang membuka peluang kerja bagi warga binaan.

“Kami melihat banyak potensi yang dikembangkan di sini, mulai dari peternakan, perkebunan, hingga konveksi. Ini adalah bukti bahwa lapas bisa menjadi tempat yang membina dan mempersiapkan warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan lebih baik,” katanya.

Program peternakan ayam petelur ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Ava dan PT New Hope, dengan populasi awal sebanyak 1.000 ekor ayam. Keberadaan program ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan internal sekaligus memberikan nilai ekonomi. Selain itu, dukungan dari mitra kerja sama menjadi faktor penting dalam keberlanjutan program kemandirian di lapas.

Dengan terus berkembangnya berbagai program pembinaan, diharapkan warga binaan memiliki keterampilan yang cukup untuk beradaptasi kembali di masyarakat setelah bebas.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pembinaan berbasis produktivitas agar warga binaan semakin mandiri dan siap menghadapi kehidupan setelah keluar dari sini,” tambah Edi Mulyono.

(sbl)