Panwaslih Banda Aceh Bedah Potensi Kerawanan Pemilu. Dosen Ilmu Politik Unimal Sebagai Pemateri*

Uncategorized169 Dilihat

Banda Aceh – Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslih) Kota Banda Aceh mengadakan Rapat Konsolidasi Data Penanganan Tahapan Pencalonan Presiden, Wakil Presiden, dan Anggota DPR, DPD, DPRD, serta DPRD Kabupaten/Kota. Acara ini berlangsung di Grand Arabia Hotel Banda Aceh pada tanggal 3 Oktober 2023.

Rapat ini bertujuan untuk membahas strategi dalam menghadapi tahapan pencalonan Presiden, Wakil Presiden, Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Serta diskusi yang mendalam tentang isu-isu terkait pemilu menjadi fokus utama kegiatan ini.

Rapat konsolidasi ini dihadiri oleh 3 Komisioner Panwaslih Kota Banda Aceh Yakni Ely Safrida Selaku Ketua, Zahrul Fadhi sebagai Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa (P3S), serta Ambia Dianda selalu Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (HP2H).

Selanjutnya turut hadir sebagai peserta, 18 orang Pengawas Kecamatan (Panwascam) dari 9 Kecamatan yamg ada di Kota Banda Aceh, dan para staf sekretariatan Panwaslih Kota Banda Aceh.

Ely Safrida, Ketua Panwaslih Kota Banda Aceh, memberikan sambutan dan membuka acara. Dalam pidatonya, Ely Safrida menekankan pentingnya pengawasan yang lebih cermat dalam tahapan pencalonan. Ia juga menyoroti peran Panwaslih Kota Banda Aceh dalam memastikan transparansi dan keadilan dalam proses pemilu.

Ely Safrida berharap bahwa hasil rapat ini akan menjadi dasar yang kuat untuk tugas pengawasan pemilu yang berkualitas di Kota Banda Aceh. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga integritas dan transparansi dalam proses demokrasi.

Kegiatan rapat konsolidasi ini adalah langkah penting dalam memastikan integritas dan transparansi dalam pemilihan umum yang akan datang. Panwaslih Kota Banda Aceh berkomitmen untuk menjaga keadilan dan demokrasi dalam proses pencalonan Presiden, Wakil Presiden, Anggota DPR, DPD, dan DPRD di tingkat Kabupaten/Kota. Tambah Ely

Salah satu sorotan dalam acara ini adalah kehadiran Taufik Abdullah, seorang Pakar Ilmu Politik dari Universitas Malikul Shaleh Lhokseumawe, sebagai narasumber utama. Taufik Abdullah membahas fenomena Money Politic dan dampak negatifnya terhadap demokrasi.

Taufik Abdullah memberikan wawasan tentang upaya pencegahan dan penanganan potensi pelanggaran pemilu terkait dengan isu ini. Ia mengajak generasi muda untuk bersama-sama melawan pengaruh negatif Money Politic demi menjaga integritas pemilu yang sehat.

Taufik Abdullah juga menyampaikan bahwa, “kaum Milenial dan Gen Z di Banda Aceh potensial terkena dampak virus Money Politic pada pemilu 2024 mendatang.” Sehingga, Ia mengajak semua pihak terlibat, terutama generasi muda, untuk bersama-sama melawan pengaruh negatif Money Politic demi menjaga integritas pemilu di Kota Banda Aceh.

Kegiatan ini mencerminkan tekad Panwaslih Kota Banda Aceh dalam memastikan pemilu yang akan datang berlangsung dengan adil, bebas dari pengaruh negatif, dan memberikan suara yang sah bagi masyarakat Banda Aceh(Winda/Satria/Bukhari/Muslim/Muklis/Edi/Radit/Indra/Zulfadli/Jimbrown).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *